MPK3LH TENTANG Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
PendahuluanKeselamatan :
- Keselamatan dalam kamus Bahasa Indonesia adalah berasal dati kata selamat yang berarti :
1. Terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana
2. Terhindar dari bahaya, malapetaka dan bencana
3. Tidak kurang dari suatu apa;
4. Tidak mendapat gangguan
Keselamatan dipandang dari sudut agama (Islam)
adalah Keselamatan dalam bahasa arab adalah salám dari kata Islám. Jadi
Keselamatan dalam sudut pandang agama adalah batas antara
keharmonisan/kedekatan dan perpisahan, serta batas antara rahmat dan
siksa.
Jadi keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat; sejahtera; bahagia
Kesehatan, dalam kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata sehat yang
berarti : baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).
Sedangkan kesehatan itu sendiri adalah keadaan (hal) sehat.
Menurut WHO ‘sehat’ adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata bebas dari
penyakit dan cacat atau kelemahan. Sebagai konsekuensi dari konsep WHO
maka sehat adalah : tidak sakit, tidak cacat, tidak lemah, bahagia
secara rohani, sejahtera secara sosial dan fit secara jasmani.
Keadaan ‘sakit’ merupakan akibat dari kesalahan adaptasi terhadap
lingkungan (maladaptation) dan reaksi antara manusia dan sumber2
penyakit. ‘Sakit’ berarti suatu keadaan yang memperlihatkan adanya
keluhan dan gejala sakit secara subyektif dan objektif sehingga
penderita memerlukan pengobatan untuk mengembalikan keadaan sehat.
Kerja (dalam kamus bahasa Indonesia): adalah perbuatan melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan (diperbuat).
Jadi,
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja atau beraktifitas adalah suatu usaha yang dilakukan
(kerja/aktifitas) dalam keadaaan sehat agar hasil yang didapatkan untuk
kesejahteraan dirisendiri, keluarga maupun orang lain.
Sejarah perkembangan K3Bahaya
ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu
kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal sebagai Bapak
Pengobatan Kerja (Occupational Medicine). Kematian dan cacat akibat
kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama dibidang pertambangan dan
pertanian. Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan
kedalam sejarah kesehatan pasien.
Dengan kemajuan revolusi
industri, permesinan, alat mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian
yang integraldari kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak
keuntungan, tetapi diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit
dan cedera pada orang yang terpapar padanya. Penggunaan bahan kimia juga
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn pembersih, cat, perekat,
bahan campuran hanyalah sedikit dari benda yang kita gunakan
sehari-hari. Tetapi pembuatan dan pemakaian dari bahan-bahan ini bisa
membahayakan tubuh kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran.
Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program
pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam
bentuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju
pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen
Keselamatan Kerja.
Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih
baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat,
tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita
berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati
dan mentaati norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan.
Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin banyak
diantara kita yang belum mengetahui efek yang dihasilkan dari/jika kita
tidak berperilaku seperti tersebut diatas.
Banyak kita dengar dan
telah tertulis dikoran-koran atau media massa lainnya ada kecelakaan
yang menimpa si A karena jatuh dari tangga yang tidak layak pakai lagi.
Ada nona si Cantik ditemukan tewas tanpa busana disemak-semak, loh kok
bisa. Gadis anak pak A hamil akibat hubungan gelap dengan sorang pemuda
di kampungnya. Kemarin bus parawisata nyemplung ke sungai karena ingin
menyalip kendaran didepannya 4 penumpangnya tewas ditempat dan lainnya
luka parah. Seorang mekanik putus jari tangannya karena terjepit
diantara besi penyangga. Banyak tamu terserang penyakit perut disalah
satu pesta pernikahan. Dua dump truck bertabrakan di area penambangan
mengakibatkan sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh dan tewas dari
atas scaffolding. Karena kecerobohan seorang electrical tidak
mengisolasi kabel yang terbentang dijalan, maka seorang pekerja terkena
sengatan arus listrik.
Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut
diatas harus terjadi ? tidak bisakah kita meniadakan atau minimal
mengurangi dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk itu ?. Prinsip
keselamatan dan kesehatan adalah salah satu solusinya. Dengan
menjalankan prinsip tersebut semua bahaya dan penyakit dapat dicegah.
Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa kita lakukan tuk meniadakan
suatu kecelakaan. Dari tulisan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan
perenungan dan sebagai bahan pembelajaran tuk dapat mengenali dan
mengendalikan segala macam bahaya yang dapat mengancam kita semua dari
kecelakaan yang tidak diinginkan.
BAHAYA, Apa itu Bahaya
Tahukan anda apa itu bahaya, dibawah ini adalah penertian dari bahaya
dan akibat yang terjadi dari bahaya itu jika tidak dikendalikan.
· Bahaya (hazard) adalah suatu benda, bahan, atau kondisi yang dapat mengakibatkan cedera, kerusakan atau kerugian lainnya.
· Bahaya adalah kemungkinan suatu bahan yang dalam keadaan tertentu bisa menyebabkan kerugian.
·
Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan baik dalam
bentuk cedera pada manusia maupun kerusakan pada harta benda.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa semua yang dikenali oleh
panca indera adalah bahaya. Bisa anda mengenali semua bahaya yang ada
disekitar anda ? yang dapat menciptakan insiden jika tidak dikendalikan.
Secara harfiah, Insiden berarti ‘kejadian’, baik itu kejadian telah
terjadi dan menimbulkan kerusakan atau cedera maupun kejadian yang belum
sampai menimbulkan kerusakan atau luka. Kejadian yang telah menimbulkan
kerusakan dan luka biasa disebut Kecelakaan (accident).
INSIDEN
Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan menyebabkan cedera pada
manusia, kerusakan peralatan, material, proses, lingkungan pada derajat
apapun, disebut INSIDEN. Jadi ada 5 komponen yang memungkinkan untuk
terpapar suatu bahaya dan kerugian adalah :
- Manusia
- Alat
- Material
- Proses
- Lingkungan
Sebagai contoh :
-
Dua kendaraan bermotor bertabrakan sehingga kedua pengendara menderita
luka parah, kedua unit rusak dan urusan kedua pengendara jadi terganggu.
-
Pisau dapur mengiris tangan Mbok Mina banyak mengeluarkan darah,
sehingga mbok mina tuk sementara tidak bisa mneggunakan tangannya yang
sakit dan urusan dapur sedikit terganggu.
- Annisa terpeleset pada
lantai yang licin sehingga tangannya terkilir. Annisa yang tadinya
ceria, kerena insiden itu jadi tak bisa bermain dan kesekolah.
-
Karena produk yang dihasilkan terdapat material ‘asing’ didalamnya,
akhirnya perusahaan A mendpat pinalti / complain dari produsen. Yang
pada akhirnya kepercayaan produsen akan menurun.
- Karena penebangan hutan yang tidak terkendalikan akhirnya banjir terjadi dimana-mana.
Bisakah
kita menyebutkan beberapa contoh kerugian yang bisa diakibatkan dari
tiap komponen penyebab insiden? Baik itu di Rumah, ditempat kerja atau
dilingkungan dimana anda berada?
Bahaya yang terpapar pada
komponen manusia selain bahaya keselamatan dan kesehatannya adalah
bahaya penyakit akibat kerja (occupational health hazard). Adapun bahaya
kesehatan kerja secara umum dapat dibagi menjadi 4 kelompok :
- Kimia
- Fisika
- Biologis
- Ergonomi
- Psikososial
- Sosial kemasyarakatan & budaya
IDENTIFIKASI BAHAYA
Mengenali atau mengidentifikasi suatu bahaya dan mengatasinya adalah
suatu tindakan awal dalam pencegahan suatu kecelakaan atau insiden.
Ada
pepatah mengatakan “sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh
juga” pepatah tersebut menjelaskan pada kita bahwa semua kejadian atau
insiden pasti didahului dengan “tanda-tanda”. Tanda tersebut dapat
berbentuk tindakan (perilaku) atau kondisi (keadaan) yang tidak aman.
Tanda-tanda tersebut dapat muncul sekali dan langsung menimbulkan
insiden, atau muncul berkali-kali yang tanpa disadari, yang berakhir
dengan insiden yang lebih parah.
Fenomena yang sering terjadi pada
diri kita (perilaku) atau disekitar kita (kondisi) sering muncul. Baik
itu di rumah, ditempat kerja maupun di lingkungan dimana anda berada.
Efek dari sering muncul tersebut, acapkali kita tidak lagi menyadari
bahwa hal itu adalah bahaya. Dan kita baru sadar setelah kecelakaan itu
terjadi.
Tentu fenomena tersebut tidak kita inginkan bertumbuh
subur pada diri kita. Bagaimana cara mengatasinya? Pertajam wawasan dan
kemampuan kita dalam mengidentifikasi semua sumber bahaya disekitar
kita.
Sebagai contoh : Meletakkan benda tajam atau berbahaya ditempat
bermain anak anda, atau ditempat yang mudah dijangkau oleh anak anda.
Singkirkan benda-benda pada tempatnya sehingga tidak mengganggu
kelancaran aktivitas orang lain. Dan lain sebagainya (pikirkan, asah
kemampuan anda).
Karena sudah suatu kebiasaan kita tidak menyadari
bahwa kita telah membuka suatu peluang terjadinya suatu kecelakaan.
Tapi setelah kecelakaan itu terjadi, anak anda terluka oleh benda tajam
tersebut atau orang lain tersandung dan terjatuh karena barang anda
diletakkan bukan pada tempatnya. Baru kita menyadari bahwa tindakan
tersebut adalah BAHAYA.
Salah satu cara dalam mengidentifikasi bahaya adalah dengan mengenali terlebih dahulu :
a.
Diri sendiri, memastikan apakah Diri anda sudah bekerja dengan aman.
b.
Orang lain, Adakah manusia yang ada disekitar anda yang bekerja dengan tidak aman.
Pastikan agar orang tersebut bekerja aman bagi dirinya dan tidak
terimbas pada diri orang lain akibat perilakunya yang tidak aman.
c.
Peralatan,
Pastikan, Adakah peralatan yang anda pakai dan orang lain disekitar
anda sudah aman? Agar tidak mencederai diri anda sendiri maupun orang
lain akibat dari peralatan yang tidak layak dipakai lagi. (patah, aus,
rusak, tidak standar, dll)
d.
Material, Pastikan, Apakah
material yang ada disekitar anda aman baik untuk keselamatan anda maupun
bagi kesehatan anda dalam beraktivitas. (longsor, lembek, keras, panas,
dingin, dll)
e.
Lingkungan, Pastikan, lingkungan sekitar anda
bekerja, apakah aman dari lingkungan yang tidak aman seperti : hujan,
gelap, badai, terjal, dan pastikan juga bahwa anda tidak mencemari
lingkungan anda seperti : menumpahkan oli, membuang benda yang susah
hancur, mencemari sumber air, menebang pohon sembarangan, dll.
Setelah kita mengenali beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya
bahaya berikut ini adalah bagaimana cara kita dapat mengidentifikasi
bahaya adalah sebagai berikut :
Berjalan dengan cara berkeliling
disekitar tempat anda akan melakukan aktivitas dan perhatikan adakah
sesuatu hal yang dapat mengakibatkan sebagai sumber kecelakaan.
Pusatkan perhatian anda, jangan anggap sepele hal-hal yang kecil dengan
berasumsi bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi kecelakaan. Ingat !
kecelakaan terjadi karena hal-hal kecil dan sepele.
Komunikasikan
dengan orang disekitar anda, tentang aktivitas mereka masing-masing.
Apakah mereka bekerja sudah berada dalam keadaan aman?
Perhatikan cara kerja alat yang tercantum sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP.
Pelajari catatan atau berita kejadian insiden yang pernah terjadi
Lakukan pengamatan terutama pada sumber-sumber energi
Cermati semua pekerjaan yang ada lihat disekeliling anda.
Cermati semua prosedur kerja dari bahan atau alat yang akan anda pakai.
Perkirakan semua orang yang dimungkinkan bisa terluka akibat kegiatan di lokasi tersebutPenyebab kecelakaan
Setiap kecelakaan dalam frekwensi sering (terjadi berulang-ulang) atau
sekecil apapun pasti ada penyebabnya. Bagai efek kartu domino, setiap
penyebab dapat memberikan efek bagi penyebab lainnya sehingga akhirnya
terjadi sebuah kecelakaan.Secara hirarki ada 3 penyebab kecelakaan yaitu
:
Penyebab langsung, Penyebab Dasar dan Kurang kendali.
1.
Penyebab langsung
adalah sebab-sebab yang secara langsung mengakibatkan terjadinya sebuah
kecelakaan. Penyebab langsung biasanya dibedakan kedalam 2 kriteria,
yaitu :
a. Tindakan tidak aman (unsafe action), adalah perilaku manusia dalam bekerja yang tidak sesuai prosedur.
Contoh
tindakan tidak aman adalah mengoperasikan kendaran dengan kecepatan
tinggi, mengoperasikan alat diatas batas kecepatan maksimum, menggunakan
memperbaiki sesuatu yang bukan bidangnya. Meletakkan benda tajam diarea
yang dapat dijangkau oleh anak. Menyimpan benda yang bukan pada
tempatnya.
b. Kondisi tidak aman (unsafe condition), adalah suatu
keadaan, kondisi, atau situasi disekitar manusia beraktivitas, yang
tidak aman.
Contoh adalah menggunakan perkakas atau alat rusak, rambu
tidak lengkap, kurang penerangan, suhu ekstrim panas dingin. Bekerja
disaat hujan. Bekerja dibawah terik matahari.
2
. Penyebab Dasar Yang dimaksud dengan Penyebab Dasar adalah hal-hal yang
mengakibatkan atau mendorong Penyebab Langsung. Penyebab Dasar dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:
a.
Faktor personal, adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja / korban
yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan tidak aman.
Contohnya
adalah kurangnya pengetahuan, kemampuan yang kurang (baik secara fisik
maupun kejiwaan), stress, dan motivasi yang tidak tepat. Jika Anda agak
bingung dengan istilah motivasi yang tidak tepat maka contoh yang dapat
saya berikan adalah misalnya rangsangan bonus dan kurang penghargaan
akan menyebabkan seseorang untuk mengendarai kendaraan di atas batas
kecepatan yang telah ditentukan.
b. Faktor PekerjaanContoh Faktor
Pekerjaan adalah kepemimpinan yang kurang, peralatan dan material
kurang, standar kerja kurang, pola jam kerja (time shift).
3.
Kurang Kendali (Lock of Control),
kurang kendali dapat diterjemahkan sebagai kegagalan manajemen dalam
memenuhi dan menegakan standar yang ada di dalam Perusahaan. Contohnya
adalah pelatihan yang kurang, tidak terjadualnya inspeksi terencana,
organisasi yang tidak berjalan atau salah menganalisa suatu kecelakaan.
Near Miss,
Apakah anda pernah:
….menyalip
sebuah kendaraan lalu tiba-tiba muncul kendaraan dari arah depan
sehingga anda harus menginjak rem dalam-dalam dan, phiuuh, anda berhasil
menghindari kendaraan tersebut?
….terpeleset di tangga dan - hanya karena refleks - tangan anda berhasil memegang pegangan tangga? lagi-lagi phiuuh…
….atau peristiwa lainnya saat anda hampir celaka yang membuat jantung anda seolah-olah lepas dan adrenalin anda mengalir deras?
Jika pernah, maka percayalah bahwa anda pernah mengalami apa yang disebut dengan Near Miss.
Apa itu Near Miss?
Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir
terjadi. Secara sederhana Anda dapat menerjemahkannya menjadi “hampir
celaka”. Jangan terlalu khawatir bila anda kemudian mengerutkan kening
setelah membaca pengertian ini. Memang benar bahwa jika suatu “nearly
miss” terjadi maka sudah pasti kecelakaan telah terjadi (bukan hampir
celaka) - sehingga Anda, kemungkinan, menyatakan bahwa hampir celaka
lebih diwakili oleh Near Hit. Meskipun demikian, near miss lebih dikenal
secara universal. Oleh karena itu saya tetap menggunakan istilah near
miss dalam posting ini.
Lalu apa hubungan near miss dan rasio kecelakaan?
Near miss pada dasarnya menunjukan potensi kecelakaan yang akan
terjadi. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Heinrich yang melakukan
penelitian statistik atas kecelakaan dan membuat sebuah piramida
kecelakaan atau saat ini lebih dikenal dengan istilah rasio kecelakaan.
Hasil penelitian ini kemudian disempurnakan pada tahun 1960 oleh seorang
spesialis asuransi industri bernama Frank Bird.
Rasio kecelakaan yang dipaparkan oleh Frank Bird adalah sebagai berikut:
Dalam
pemaparannya, Bird menyatakan bahwa kecelakaan pada prinsipnya memiliki
pola dimana semua jenis kecelakaan diawali dari near miss. Berdasarkan
hasil penelitiannya, Bird menyatakan bahwa dalam setiap 600 buah kasus
near miss akan terdapat 30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
peralatan, 10 kasus kecelakaan yang mengakibatkan cidera ringan, hingga
1 buah kasus kematian atau cidera serius akibat kecelakaan.
CATEGORI CEDERA Cidera akibat kecelakaan tambang dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:
Cidera ringan,
yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang
tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari namun kurang dari 3
minggu (sesuai dengan Kep.Men No. 555 Dept. Pertambangan dan Energi)
Cidera berat,
yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang
tidak mampu melakukan tugas semula selama lebih dari 3 minggu, atau
cidera yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap, atau mengakibatkan
keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah,
lengan atas, paha, kaki, atau mengakibatkan pendarahan dalam, atau
pingsan akibat kekurangan oksigen, atau luka terbuka yang dapat
mengakibatkan ketidakmampuan tetap, atau persendian yang lepas yang
belum pernah terjadi sebelumnya
Meninggal dunia, yaitu kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati dalam waktu 24 jam sejak terjadinya kecelakaan tersebut
RESIKO Resiko adalah besarnya kesempatan dua atau lebih bahaya bertemu dan mengakibatkan terjadinya suatu kerugian atau insiden, atau
Resiko adalah besarnya kecenderungan atau kemungkinan timbulnya kerugian dari suatu bahaya
Resiko adalah kecenderungan atau kemungkinan seseorang terpapar suatu bahaya atau bahan yang dapat merugikan
Bahaya dapat diidentifikasikan berdasar tingkat resikonya. Tingkat
resiko ditempat kerja dirumah atau dilingkungan mana anda berada akan
sangat berbeda-beda. Dari itu pembuatan klasifikasi ditujukan untuk
menentukan prioritas penanganan dan pengendalian bahaya.
Tingkat resiko secara umum ditentukan dengan memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu :
1.
Probability atau kemungkinan suatu bahaya menjadi penyebab kecelakaan.
2.
Frequency atau tingkat keseringan orang/harta benda terpapar bahaya tersebut
3.
Saverity atau tingkat keparahan suatu kecelakaan yang disebabkan bahaya tersebut.
Formula dari Resiko adalah :
R = P X F X S
RESIKO : Kemungkinan x Keparahan X Keseringan
Dalam menilai suatu resiko, ada beberapa harus diperhatikan :
Bahaya
mempunyai sifat spesifik, tergantung pada ruang/tempat, waktu dan massa
sehingga satu jenis bahaya, dapat mempunyai nilai resiko yang berbeda.
Besarnya angka resiko tidaklah penting. Yang penting adalah langkah pengendalian resiko yang dilakukan.
Kakukan tindakan perbaikan segera, jika ditemukan bahaya dengan tingkat kekritisan yang tinggi.
Penanggulangan Resiko· Eliminasi bahaya (Menghilangkan)
· Isolasi (Pemisahan/menutup)
· Penanggulangan melalui rekayasa
· Subtitusi (mengganti)
· Kontrol Administrasi
· Pelatihan
· Alar Perlindungan Diri
Ad.1. Eliminasi BahayaMenghilangkan
suatu bahaya (eliminasi) adalah jalan pertama dalam mengantisipasi
bahaya yang didapat. Menghilangkan dapat juga berarti meniadakan sumber
bahaya sampai pada titik nol. Jika ada suatu benda atau material yang
dapat menyebabkan suatu bahaya pada tingkat yang sangat fatal dan
sesegera mungkin harus dihilangkan.
Ad.2. IsolasiPemisahan/menutup,
adalah menutup sumber bahaya yang ada. Seperti menutup lubang yang
terbuka di tempat yang diperkirakan akan mendapat suatu kecelakaan
ditempat, memisahkan arus energi listrik agar tidak terjadi arus pendek
dsb.
Ad. 3. SubtitusiMengganti alat atau material yang
dianggap atau teridentifikasi terjadinya suatu bahaya yang bisa
penyebab terjadinya suatu insiden. Mengganti sesuatu yang tidak cocok
dengan peruntukannya. Misalnya, Karena material yang dipakai banyak
orang yang teridentifikasi terkena suatu penyakit, maka bahan atau
material tsb harus diganti dengan yang lain. Contoh
Ad. 4. Kontrol AdministrasiSangksi
dan teguran adalah salah satu bentuk kontrol administrasi yang harus
diberikan kepada orang yang bertindak dapat menyebabkan suatu
kecelakaan.
Ad. 5. PelatihanPelatihan (teori -
praktek) sangat dibutuhkan kepada setiap orang agar mereka dapat
mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemberian pelatihan ini,
konsistensi dan pengawasan senantiasa tetap dilaksanakan agar semua yang
diajarkan dapat berjalan dengan maksimal.
Ad. 6. Alat Pelindung Diri (APD)Alat
pelindung diri adalah usaha yang paling minimal dari pengendalian suatu
resiko. Karena dengan pemberian APD kepada setiap karyawan dan tamu
yang berada diarea kerja, sudah menjadi usaha yang paling minimal dalam
mencegah suatu bahaya.
Teori Gunung EsJika
terjadi suatu kecelakaan (insiden) dalam benak kita sudah terbayang
berapa biaya yang harus dikeluarkan. Tapi tahukah anda berapa biaya yang
tidak diketahui (tak terduga) yang harus juga dikeluarkan?. Dalam suatu
perusahaan jika terjadi suatu kecelakaan dan penyakit akan terjadi
biaya langsung dan biaya tak langsung.
Seperti gaji yang
harus dikeluarkan pada karyawan, biaya pengobatan, biaya perbaikan
peralatan yang rusak akibat insiden, dll adalah termasuk komponen biaya
langsung. Sedangkan biaya tak langsung adalah biaya yang tak
diasuransikan seperti terganggunya proses produksi, dan citra perusahaan
yang tercemar.
Hal-hal inilah yang sering kali tidak
terpikirkan oleh top manajemen dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan
yang memiliki wawasan yang jauh kedepan (selain profit – tentunya) juga
akan selalu berfikir kemajuan usahanya dimasa yang akan datang. Karena,
pada masa yang akan datang persaingan didunia usaha sangat kompetitif,
jika tidak ingin menerapkan sistem manajemen K3LH akan sangat sulit
bersaing dengan perusahaan lain yang banyak masuk karena pasar bebas.
Why, bukankah peralatan dan material yang bermunculan saat ini serba
padat teknologi ? Tuk tidak mau ketinggalan dalam persaingan dunia usaha
sudah siapkah perusahaan dalam hal tersebut. Baik dalam finansial, SDM
maupun hal-hal yang mem-backup-nya. Dalam financial mungkin tidak begitu
sulit mendapatkannya juga dalam pemakaian SDM-nya. Namun sudah siapkah
perangkat atau sistem anda dalam melindungi sarana dan prasaranan anda
yang tidak ternilai itu?
Disinilah peran Sistem manajemen
K3LH dalam mem-backup hal-hal yang tidak anda inginkan. Dimana dalam
sistem manajemen K3LH akan melindungi semua aset perusahaan baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak. Dan SDM anda akan terlatih dan
handal dalam menjalankan peralatan serta terlindungi dari kecelakaan dan
penyakit yang dapat merugikan perusahaan.